Kaca Depan Mobil Berembun ? Ini Penyebabnya



Jakarta- Coba lihat gambar diatas? Pernah tidak anda mengalami kejadian seperti itu ?. Saya yakin rata-rata pengemudi mobil pasti pernah mengalami hal tersebut. Fenomena kaca berembun sering kali menganggu visibilitas pada pengemudi mobil, apalagi ketika musim hujan seperti saat ini, pengemudi mobil harus ekstra hati-hati dan berkonsentrasi tinggi.


Mobil tanpa AC sering kali mengalami hal seperti ini bahkan jika bukan dalam musim hujan, kita lihat saja angkutan umum, rata-rata dari kendaraan mereka tidak menggunakan AC. Jadi ketika suhu dingin atau hujan turun maka kaca mobil mereka akan berembun., maka tidak heran anda sering melihat supir angkutan umum memakai kain lap untuk menghilangkan embun pada kaca mereka.

Kehadiran embun pada kaca mobil sudah pasti bakal mengganggu pandangan. Meski sudah hampir
dipastikan berbahaya, tetapi tidak sedikit pengemudi yang masih menganggap sepele. Mereka pada umumnya hanya mengelap kaca untuk menghilangkan embun. Padahal, jika kita lihat hal tersebut hanya bersifat sementara, karena dalam beberapa menit saja embun akan kembali menghiasi kaca mobil.

Embun terbentuk karena adanya kondensasi, yakni perubahan uap menjadi benda cair pada suhu udara dibawah titik embun. Lebih sederhananya, embun yang muncul dikaca disebabkan perbedaan suhu antara kabin mobil dengan diluar kabin, karena suhu didalam kabin lebih panas dibandingkan dengan suhu diluar yang lebih dingin. Hal inilah yang menimbulkan uap air di kaca bagian dalam kabin.

Ketika hujan atau udara dingin datang, awalnya suhu di kabin akan mengikuti udara di luar yang mengandung kelembapan tinggi. Karena, kehadiran pengemudi disertai hembusan nafas juga telah mengandung banyak uap air akan bertemu dengan tekanan udara didalam kabin. Udara lembab, terhirup nafas dan turut mendinginkan udara hangat di dalam tubuh manusia. Uap air yang telah ditampung bakal mencari lokasi paling dingin, diketahui lokasi yang paling pas adalah kaca mobil. Karenanya terjadilah kondensasi pada kaca mobil dan menghasilkan embun.


Namun ada juga yang mengatakan bahwa jika kaca mobil berembun ketika pengemudi berkendara pada saat hujan dan posisi AC menyala berarti AC mobil tersebut bermasalah. Hal ini karena suhu diluar mobil lebih dingin dibandingkan dengan suhu didalam mobil yang menyalakan AC.

Dalam keadaan normal, suhu ideal AC mobil pada inlet kabin adalah 5 sampai dengan 8 derajat. Dan untuk mengetahui posisi inlet suhu ideal AC tersebut adalah dengan mengukur menggunakan alat Power Scan. Apabila saat berkendara dalam keadaan hujan mengalami kaca mobil berembun, sangat dianjurkan untuk melakukan pengecekan terhadap AC mobil yang mempunyai Power Scan.

Product Manager Coolkars Serpong, Susanto, mengatakan AC mobil mengeluarkan embun belum tentu rusak. Menurutnya pada pagi hari, saat atau setelah hujan biasanya kelembaban udara di luar kabin cukup tinggi. Sehingga, udara mudah berubah jadi embun atau kabut. "Embun didalam kabin mobil terjadi karena tingkat kelembaban udara tinggi. Kedua karena dinginnya AC," kata Santo.

Penyebab AC mobil mengalami kerusakan adalah seringnya membuka kaca jendela mobil saat AC masih menyala. Ketika kaca mobil dibuka, maka suhu mobil akan susah mencapai titik optimal. Akibatnya kompresor AC terus bekerja tanpa cut on dan cut off, sehingga sistemasi AC mobil bisa cepat rusak. Kemudian adalah kebiasaan merokok didalam mobil ternyata akan mempengaruhi umur dan masa pakai komponen AC, terutama pada evaporator. Hal ini disebabkan karena asap rokok dengan kandungannya menempel pada evaporator dan membuat sirkulasi menjadi terhambat.


Berikut adalah cara ampub untuk mengatasi embun pada kaca mobil:

1. Hidupkan AC

Dengan menghidupkan AC, maka suhu udara didalam kabin bisa menyesuaikan. Ketika diluar tengah panas, AC akan mengubah suhu kabin menjadi dingin. Dengan menyalakan AC, embun pada kaca akan sirna. Hembusan nafas yang lembab juga langsung dingin karena udara dari AC.

Bahkan, jika ingin cepat, atur suhu AC pada posisi terendah. Jika memungkinkan, arahkan hembusan AC ke kaca mobil yang berembun. Seketika akan hilang, dan kaca mobil kembali jernih.

2. Buka kaca mobil


Jika mobil Anda tidak dilengkapi dengan AC, maka solusi yang bisa dilakukan adalah dengan membuka jendela. Dengan begitu, kamu akan membiarkan udara dari luar masuk untuk mengurangi embun yang menempel di kaca mobil. Tetapi, solusi ini akan sulit apabila tengah hujan deras. Tetapi, kamu bisa membukanya sedikit, agar ada pertukaran udara antara suhu panas dan lembab.

Dengan begitu, bisa membantu meminimalisir kondensasi pada kaca. sisanya manfaatkan bahan yang menyerap air untuk mengelap kaca secara searah. Pastikan juga fitur sirkulasi udara dinonaktifkan agar mengundang udara dari luar lebih besar.

3. Dengan Shampo

Tahu kah kamu? Bahwa shampo menjadi salah satu solusi dalam menghilangkan kaca mobil berembun. Ini bisa terjadi lantaran cairan shampo memiliki unsur pH yang dikhususkan untuk mengeringkan uap air.

Dengan begitu, kehadiran pH ini bakal membantu mengeringkan embun dikaca mobil. Caranya, cukup oleskan shampo pada kaca yang berembun, selanjutnya lap dengan kain yang lembab dengan gerakan searah agar kaca tidak buram. Cara ini ampuh, tetapi menyisakan bekas yang harus kamu bersihkan setelah hujan reda atau tiba ditempat tujuan.

4. Cairan anti kabut

Belakangan ini diketahui berkembang penemuan baru. Seperti cairan anti kabut yang bisa didapatkan di toko-toko perlengkapan mobil. Biasanya cairan ini dikemas dalam tabung semprotan yang ringkas. Caranya cukup mudah, yakni dengan meyemprotkannya pada kaca yang berembun, lalu diamkan sejenak dan lap dengan kain halus dan kering. Lakukan hingga kaca kembali jernih.



Aquaplaning (Hydroplaning) ? Cara Mengatasinya ?



Jakarta- Jika sudah memasuki bulan Oktober biasanya di Indonesia sudah mulai musim hujan, Nah biasanya pada musim hujan banyak sekali kejadian yang terjadi, entah itu bencana alam atau kecelakaan. Berbicara mengenai kecelakaan, biasanya kebanyakan kecelakaan itu disebabkan oleh beberapa faktor, Salah satunya adalah kondisi ban pada kendaraan kita.

Pada saat hujan sudah reda, biasanya di beberapa ruas jalan kita melihat adanya genangan air, tahukah anda bahwa ada bahaya dibalik genangan air tersebut?. Kelihatannya memang sepele namun pernahkan anda mendengar berita bahwa adanya kecelakaan akibat kendaraan tergelincir setelah melewati genangan air ?, Kejadian ini terjadi akibat Aquaplaning. Apa sih Aquaplaning itu ?.



1. Pengertian Aquaplaning
Aquaplaning adalah suatu kondisi dimana ban kendaraan seolah mengambang karena air yang terdapat pada alur tapak ban begitu banyak dan tidak sanggup dibuang secara sempurna sehingga ban kehilangan traksi pada aspal. Efeknya, kendaraan akan lebih mudah tergelincir dan lebih sulit dikendalikan. Aquaplaning sering digunakan sebagai istilah di Eropa dan Asia, sedangkan di Amerika biasanya mereka sebut Hydroplaning. Gambaran mudah tentang Aquaplaning adalah seperti batu pipih yang kita lemparkan secara menyamping ke danau, batu itu meloncat-loncat dan akhirnya tetap tenggelam. Aquaplaning ini biasa terjadi ketika kendaraan melewati genangan air dengan kecepatan yang cukup tinggi, karena ketika kendaraan melaju dengan cepat mendapatkan gaya angkat (lift force) ketika melewati genangan air.



2. Penyebab Aquaplaning
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Aquaplaning terjadi ketika kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi melintasi jalanannya yang permukaannya tergenang air. Ketika melintasi genangan air tersebut, jumlah dari genangan air yang terkumpul didepan kendaraan akan melebihi kemampuan ban dalam membuang air kebelakang. Akibatnya air tesebut tidak terbuang kebelakang dan akan membentuk sebuah lapisan tipis di jalan sehingga membuat ban tidak memiliki traksi pada permukaan jalan atau ban tidak menapak pada jalan. Kondisi ban yang sudah tipis dan melebih spek TWI akan lebih beresiko terjadinya aquaplaning.



"Banyak orang yang menganggap melintasi genangan banjir itu harus dengan cepat, biasanya karena buru-buru, justru ini yang berbahaya. Tidak perlu kencang, sebab kendaraan bisa terangkat dari aspal. Kalau bisa perhatikan dulu mobil yang lewat didepan kita buat jadi acuan," kata Sony Susmana, pembalap dan Trainer Safety Defensive Consultan Indonesia (SDCI). Ia menambahkan ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan ban kehilangan traksi saat melibas air yang tergenang di jalan,"Penyebab paling sering tekanan angin dalam ban terlalu tinggi dan tapaknya yang sudah gundul,"jelas Sony.

Menurut Jusri Pulubuhu seorang Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Saat kondisi jalan basah daya cengkram ban bisa berkurang. Apalagi dalam kecepatan tinggi, traksi ban bisa lebih menurun secara signifikan, alhasil kendaraan kehilangan kendali dan terjadi crash. "Salah satu selip yang terjadi adalah oversteer yang selalu terjadi pada roda belakang, dan Aquaplaning umumnya sama seperti understeer yaitu sebuah selip yang terjadi pada roda depan,"ungkap Jusri.

Namun perlu diketahui, kata Jusri, penyebab selip motor tak melulu karena hujan dan genangan air tapi lebih pada perilaku aman pengendara.



Baca Juga : Musim Hujan Tiba, Malas Cuci Mobil ?

3. Cara Mengatasi Aquaplaning
Berikut ada 3 faktor yang direkomendasi untuk menghindari Aquaplaning :
a. Kecepatan
Ketika hujan sebaiknya kecepatan maksimal kendaraan 70 km/jam, dan perhatikan kecepatan kendaraan sekitar. Ini tujuannya untuk meminimalisasi terjadinya selip pada kondisi jalan basah.



b. Kondisi Ban
Saat masuk musim hujan, menggunakan ban yang masih bagus atau prima menjadi sangat penting, jadi sebelum berkendara sebaiknya memeriksa kembangan ban kendaraan, apakah dalam keadaan baik. Waktu membeli ban juga di perhatikan, pilihlah jenis ban yang direkomendasikan untuk permukaan kering dan basah.



c. Tekanan Angin
Pengecekan sebelum berkendara penting dilakukan, salah satunya dengan memeriksa tekanan angin pada ban, apakah sudah sesuai dengan standar tekanan angin yang ditetapkan.

Dengan memperhatikan ketiga faktor diatas, maka resiko untuk terkena aquaplanning semakin mengecil.

Berikut ini ada 5 cara yang bisa anda lakukan ketika terkena Aquaplaning :
1. Pengendara/pengemudi dapat menyadari ketika mengalami aquaplaning saat kemudi tiba-tiba terasa ringan dan kendaraan tidak merespons gerakan kemudi.

2. Pengendara/pengemudi melihat putaran mesin (RPM) naik turun secara tiba-tiba namun tanpa peningkatan kecepatan, hal ini biasanya disertai dengan perasaan kendaraan "berkedut" (ketika ban sejenak kehilangan cengkraman, sebelum mendapatkan kembali kendalinya). Ini adalah tanda bahwa ban anda mengalami aquaplaning.

3. Ketika aquaplaning terjadi pengemudi/pengendara harus mengurangi kecepatan tanpa melakukan pengereman dengan cara mengurangi akselerasi secara bertahap. Tunggu kendaraan hingga melambat dan memungkinkan ban untuk mendapatkan kembali cengkraman.

4. Jika kendaraan mulai tergelincir, pengemudi harus menjaga kemudi ke arah yang dituju sampai mobil tersebut berjalan lurus lagi.

5. Jaga tekanan konstan dan ringan pada pedal gas. Mengemudi secara halus adalah kuncinya.

Nah kejadian Aquaplaning ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, Buktinya pada tanggal 26 Agustus 2018 lalu lomba balap dunia MotoGP juga membatalkan perlombaan yang digelar di Inggris. Perlombaan tersebut terpaksa dibatalkan setelah cuaca hujan deras menguyur Sirkuit Silverstone sebelum gelaran balapan MotoGP.



Banyak sekali penggemar yang pada saat itu bertanya apa yang sebenarnya dihadapi para pembalap? Bukankah dalam kondisi hujan, motor sudah dilengkap dengan ban khusus untuk kondisi lintasan basah. Melihat kondisi Sirkuit Silverstone kemarin, kondisi trek basah bukanlah menjadi penyebab balapan tersebut dibatalkan melainkan adanya beberapa bagian trek/lintasan yang terendam air akibat buruknya sistem drainase sirkuit. Tentunya ini akan membuat efek Aquaplaning saat pembalap melaju kencang.



Loris Capirossi selaku security advisor untuk Dorna Sport mengatakan bahwa akan sangat berbahaya melaju dengan motor bertenaga 270tk pada lintasan yang terendam, terutama lintasan lurus. "Terlalu banyak air menggenang, itu masalah utamanya. Kami bersama pembalap lainnya memutuskan untuk tidak melanjutkan balapan karena tidak aman melakukan balapan dalam kondisi seperti ini," kata Capirossi seperti yang dikutip dari Speedweek.com pada tanggal 27 Agustus 2018. Pembalap asal Inggris yaitu Cal Crutchlow menjelaskan dengan trek sepanjang 5,9 kilometer dan curah hujan yang tidak dapat diprediksi kapan berhentinya membuat pembalap kesulitan memperkirakan apa yang terjadi diatas aspal dalam setengah lap. Belum lagi dengan suhu udara yang harus dihadapi pembalap dalam kondisi hujan, untuk soal Aquaplaning pembalap LCR Honda ini hanya menjelaskan secara singkat, "Bagian ban belakang bisa diatur saat terjadi Aquaplaning karena tuas gas bisa kita setel, yang menjadi masalah adalah bagian depan dimana rem depan tidak akan bekerja saat ban melayang diatas air. Bayangkan dengan 23 rider diatas trek, sangat berbahaya," jelas Crutchlow.



Racing Director MotoGP, Mike Webb menjelaskan sangat disesalkan GP Inggris harus dibatalkan, namun ini demi keamanan. Kondisi trek terendam air meski sudah dilakukan pengeringan. "motor MotoGP punya kans lebih bahaya karena tenaga mesin yang besar serta ukuran ban merek. Kondisi berbeda untuk Moto2 dan Moto3 yang kemungkinan masih bisa dalam kondisi hujan ringan, MotoGP hampir tidak dapat dikendarai dalam kondisi seperti ini," ucap Webb.

Efek yang ditimbulkan oleh Aquaplaning sangatlah besar, untuk itu sudah menjadi kewajiban bagi kita sendiri apabila sudah memasuki musim hujan, periksa kembali seluruh keadaan kendaraan kita, demi keselamatan kita sendiri dan juga orang lain.


Musim Hujan Tiba, Malas Cuci Mobil ?


Jakarta- Ketika musim hujan telah tiba pastinya kendaraan kita menjadi kotor. Hal ini jugalah yang menyebabkan orang-orang malas untuk mencuci kendaraan mereka. Biasanya alasan yang meraka lontarkan adalah "Ah besok juga hujan lagi, nanti pasti kotor lagi," nah jika itu anggapan anda para pecinta otomotif, saya sarankan jangan ditanamkan permikiran seperti itu.

Air hujan mengandung asam dan garam yang dapat membuat jamur tumbuh dan karat pada lapisan cat, apalagi jika mobil anda adalah mobil yang tidak diberikan lapisan pelindung cat, dicoating dan yang lainnya, saya sarankan anda mencuci setidaknya 2 hari sekali.

Mobil sebaiknya segera dibilas setelah  diguyur hujan, hal ini berguna untuk membuat asam yang ada pada air hujan segera turun dan tidak membuat kerusakan pada bodi mobil. Ade Lesmana selaku Technical Advisor Otogard memberikan tips, membilas mobil dari air hujan ketika sudah dalam keadaan dingin, misalnya setelah pulang kerja, sampai di rumah dibiarkan dingin terlebih dahulu kemudian baru dicuci. Kalau tidak segera dibilas, banyak sekali kotoran berbahaya yang menempel di bodi mobil. Bisa-bisa, mobil jadi timbul jamur dan cat jadi kusam.


Ade juga menambahkan jika ingin mobil kita kinclong maka setiap hari dicuci supaya terhindar dari jamur, kotoran seperti debu aspal, exhaust knalpot, kalau untuk yang rutin dirawat seperti perawatan bodi, kaca, coating dan segala macam itu tergantung dari produk yang konsumen pilih, misalnya konsumen memasang coating atau pelindung cat itu mungkin paling seminggu 3 atau 2 kali sehari cuci sudah cukup, untuk yang tidak dirawat bagusnya sehari sekali.

"Mungkin sering lihat juga dijalan aspal kalau diguyur hujan itu ada kaya minyak-minyak yang tercetak pelangi di jalan, nah itu bahaya buat bodi, kalau kena itu kayak bikin bodi kasar. Kalau kena kaca setelah di-wipe, wipernya seperti tidak berfungsi karena ada minyak," kata Ade. Kalau dibilas, pasir-pasir yang menempel di bodi mobil juga bisa hilang dan tidak sampai mengering di mobil, seperti misalnya tanah merah, pasir ditambah dengan air hujan itu otomatis mempercepat pertumbuhan jamur, mereka juga mengerak di bodi dan apabila sudah sangat pekat ketika di bersihkan bikin baret atau bekas gitu" tambah Ade lagi.


Mobil dengan cat berwarna putih adalah mobil yang paling sulit dijaga, alasannya hanya karena sebercak kotoran atau noda saja sudah cukup untuk menurunkan daya tariknya secara drastis. Khusus untuk mobil dengan warna cat putih ketika sudah diguyur hujan maka harus segera dibersihkan dan jangan tunggu sampai mengering. Tetesan air hujan yang menempel biasanya akan menimbulkan bercak-bercak tak sedap dipandang mata dan pastinya warna mobil akan menjadi kusam.


Salah satu bagian mobil yang terkontak langsung dengan air hujan dan genangan dijalan adalah bagian kolong mobil. Pada bagian ini biasanya sangat kotor apalagi jika sudah terkena becek dan sudah kering, maka akan sangat sulit untuk di bersihkan. Untuk bagian ini anda bisa membersihkannya dengan steam. Mengapa harus steam? karena dengan menggunakan steam anda bisa mendapatkan semprotan air yang cukup kencang. Dengan begini kotoran yang menempel dibagian kolong mobil bisa dirontokkan. Setelah disemprot tentunya dibersihkan dengan sampo mobil dan gunakan spons dengan bahan yang sedikit kasar atau anda juga bisa menggunakan cairan hf, namun tidak dalam jumlah banyak karena bisa merusak kulit tangan anda.

Nah apabila sudah dibersihkan maka langkah selanjutnya pasti lap pengering, untuk pemilihan lap mobil sebaiknya dipisahkan untuk bagian luar dan untuk bagian dalam. Alasannya adalah karena hal itu bertujuan meminimalisir timbulnya baret pada bagian kaca dan bodi.

Terakhir jika tidak menggunakan mobil maka sebaiknya mobil di parkir ditempat tertutup. Atau jika memang memarkir diruang terbuka maka tutup mobil pakai cover bodi, jikalau bisa gunakan yang tahan air.



Mengenal ABS (Anti-lock Braking System) Pada Mobil



Jakarta - Bagi kita orang awam, bagaimana reaksi kita setelah mendengar kata ABS, Apakah merupakan bentuk sixpack seorang artis korea? Pastinya bukan itu maksud dari ABS yang akan kita bahas. ABS yang saya maksud disini adalah sistem pengereman yang membantu kita untuk lebih leluasa mengendalikan mobil ketika melakukan pengereman mendadak.

Bingung? Pusing?
Mari kita bahas lebih dalam mengenai ABS (Anti-lock Braking System).


1. Apa sih ABS itu ?
Bagi para pecinta otomotif tentunya tidak lagi asing dengan yang namanya ABS, apalagi untuk mobil keluaran terbaru saat ini, rata-rata sudah memiliki teknologi ABS ini.

ABS atau Anti-lock Braking System adalah sistem pengereman  pada mobil agar tidak terjadi pengucian pada roda ketika kita melakukan panic braking atau hard braking (pengereman mendadak).

Sistem ini bekerja apabila pada mobil terjadi pengereman secara mendadak atau keras sehingga salah satu bagian roda atau semua roda berhenti sementara mobil masih melaju dan membuat kendaraan sama sekali tidak terkendali. Ketika sensor tersebut mendeteksi adanya roda yang terkunci, ia akan memerintahkan piston rem untuk mengendurkan tekanan kemudian mengeraskannya kembali begitu roda kembali berputar. Proses tersebut berlangsung dengan sangat cepat bahkan bisa mencapai 15 kali/detik.

Sistem ini sebenarnya sudah diterapkan untuk balapan. Tanpa adanya sistem ini bahkan pengemudi profesional juga akan mengalami kesulitan dalam mengendalikan mobil jika mereka melakukan pengereman secara mendadak. Bagi kita sendiri sebagai pengemudi di jalan raya, pasti akan menghindari melakukan rem secara mendadak namun kadang ada saja keadaan dimana kita dipaksakan untuk melakukan hal tersebut terlebih lagi untuk saat ini pengemudi dijalan raya semuanya tidak memperdulikan keselamatan berkendara. 

2. Komponen dari ABS
Perhatikan gambar berikut ini




Berikut adalah penjelasan dari komponen ABS itu sendiri :

A. HCU (Hydraulic Control Unit)

HCU merupakan pusat dan sumber tekanan minyak rem untuk sistem ABS. HCU sendiri terdiri dari pompa motor listrik, valve, selenoid yang semuanya bekerja berdasarkan perintah dari komputer ABS (ABS Control Module) yang artinya semua tekanan minyak rem yang keluar menuju kaliper dan wheel cylinder ini diatur dari HCU.


B. Wheel Speed Sensor

Wheel Speed Sensor ini adalah sensor-sensor yang dipasang di setiap roda mobil. Sensor-sensor ini akan membaca kecepatan masing-masing roda sehingga ABS Control Module bisa mendapatkan seluruh informasi tentang berapa kecepatan mobil secara up to date.


C. ABS Control Module

ABS Control Module ini merupakan sebuah komputer ABS yang digunakan untuk mengatur dan mengontrol kerja HCU agar tekanan minyak rem bisa tersalurkan sesuai dengan kebutuhan kendaraan berdasarkan data dan informasi dari tiap-tiap sensor. ABS Control Module ini menjadi otak yang mengoperasikan sistem ABS secara keseluruhan. Ia mengambil informasi dari sensor, kemudian mengolah data dan menghasilkan keputusan yang dieksekusi melalui HCU berupa pengaturan tekanan-tekanan minyak.





D. ABS Indicator Lamp Diagnostic

ABS Indicator Lamp Diagnostic adalah lampu indikator ABS yang terletak di panel dashboard. ABS Indicator Lamp Diagnostic ini berfungsi untuk memberikan informasi terkait kondisi sistem ABS kepada pengemudi melalui lampu indikator ABS. Jika terjadi suatu kesalahan sistem tehadap ABS, maka indikator ABS di dashboard akan menyala sehingga pengemudi bisa segera membawa mobilnya untuk pemeriksaan pada sistem ABS.

3. Cara Kerja pada Rem ABS
"Tujuan kita rem secara filosofis adalah untuk menghentikan putaran roda bukan untuk menghentikan kendaraan. Jika kita ngerem dan terkunci, setirnya mau di belokkan bagaimanapun dan rodanya sudah berhenti akan terjadi skid yang tidak bisa dikendalikan," kata Senior Instructor & Researcher of Indonesia Defensive Driving Center (IDDC), Adrianto Sugiarto Wiyono dalam acara workshop Defensive Riding yang diselenggarakan Hankook Tire.

Sampai detik ini pun banyak diantara pengemudi yang memahami rem sebagai penghenti laju kendaraan, padahal fungsi rem yang sebenarnya hanyalah mengurangi putaran roda. Cobalah Anda bayangkan, mengapa mobil yang melaju dengan kencang masih meluncur ketika rem sudah diinjak sedemikian dalamnya, apalagi bila dilakukan pada lintasan licin atau berpasir. Penyebab masih meluncurnya mobil setelah direm adalah gaya sentrifugal, semakin kencang laju sebuah mobil maka akan semakin besar pula gaya sentrifugal yang diterimanya ketika melakukan rem mendadak. Efeknya gaya ini memang hanya melempar mobil lurus ke depan, namun bisa anda bayangkan bagaimana jika gaya ini diterima oleh mobil dengan posisi roda depan sedang dalam keadaan miring tentunya mobil akan meluncur tidak terkendali, bahkan bisa membuat mobil terbalik.

Untuk mengurangi gaya tersebut maka diciptakan rem ABS, berikut adalah cara kerja rem tersebut:
Sensor kecepatan akan membaca kecepatan mobil setiap saat dan menyampaikan data kecepatan tersebut kepada kontroler. Untuk mobil berhenti secara normal di kecepatan 100 kilometer perjam, akan diperlukan waktu setidaknya selama 5 detik. Tentunya pada saat anda melakukan pengereman normal, tidak akan terjadi penguncian roda, lain ceritanya jika anda melakukan rem mendadak, maka roda akan terkunci, waktu yang diperlukan untuk roda terkunci kurang lebih 1 detik.

Karena kontroler telah di program, untuk dapat menghentikan kendaraan secara maksimal, terkuncinya roda saat pengereman tidak boleh terjadi. Sebelum roda terkunci maka kontroler akan menerima data dari sensor kecepatan lalu memerintahkan katup menghalangi tekanan, dengan cara mengambil katup posisi dua atau katup posisi tiga, sesuai perintah dari kontroler. Setelah putaran roda terdeteksi oleh sensor kecepatan, kontroler akan memerintahkan katup untuk mengambil posisi satu, yang membuat tekanan minyak rem kembali dan diteruskan ke rem. Cara kerja rem ABS diatas terjadi sangat cepat, rata-rata sistem ABS pada mobil baru sekarang mampu melakukan 15 kali proses tersebut dalam 1 detik.

Dalam perkembangannya sistem ABS ternyata dianggap belum cukup, sehingga para pakar otomotif pun mengembangkan teknologi pendukungnya yang bernama EBD yang dirancang untuk memperpendek jarak pengereman yaitu saat rem diinjak sampai mobil benar-benar berhenti. EBD bekerja dengan memakai sensor yang memonitor beban pada tiap roda. Proses kerjanya, jika rem diinjak, maka komputer akan membagi tekanan ke setiap roda sesuai dengan beban yang dipikulnya. Dampak dari jarak pengereman menjadi semakin pendek



Kelas Baru MotoGP : MotoE, Kejuaraan Balap Motor Elektrik ?




Jakarta - MotoGP akan menambah 1 kelas baru mulai musim 2019 yang bernamakan FIM Enel MotoE World Cup. Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini ada lebih dari satu miliar kendaraan di Bumi. Jika tingkat pertumbuhan di sektor mobilitas naik maka akan ada tiga miliar kendaraan dalam 30 tahun kedepan, hal ini lah yang mendorong Dorna Sports meluncurkan kelas baru MotoGP.

Sesuai dengan namanya balap motor ini tidak akan menggunakan bahan bakar fosil melainkan menggunakan suplai listrik sebagai tenaga utama. Pada kelas ini diusulkan hanya akan menggunakan jarak tempuh sebanyak 10 lap dan hanya akan ada 5 seri balapan serta 18 pembalap dari 12 tim yang mendaftar di ajang ini.

Berikut adalah ulasan yang kami kutip dari berbagai sumber :

1. Balapan
Jarak tempuh yang diusulkan adalah sebanyak 10 lap, untuk setiap perubahan yang dicapai pada tiap balapan akan digunakan untuk memperbaiki performa daripada motor itu sendiri dibandingkan meningkatkan jumlah lap. Untuk tes perdana dimulai pada tanggal 23 - 25 November 2018 di Sirkuit Jerez, tes ini sama dengan tes pada Moto2.

Balapan tersebut hanya akan berlangsung selama 15 menit dan jadwalnya adalah sebagai berikut :
  • Sesi latihan bebas pertama dan kedua akan diadakan pada hari Jumat
  • Sesi kualifikasi akan dilakukan pada hari Sabtu
  • Sesi balapan akan diadakan pada hari Minggu, sebelum balapan Moto3
Berikut adalah jadwal untuk 5 seri balapan kelas MotoE :
  • Sirkuit Jerez, Spanyol pada 5 Mei 2019 
  • Sirkuit Le Mans, Perancis pada 19 Mei 2019 
  • Sirkut Sachsenring, Jerman pada 7 Juli 2019 
  • Sirkuit Austria pada 11 Agustus 2019 
  • Sirkuit Misano, San Marino pada 15 September 2019 ( Dengan 2 event Balapan)
2.  Tim Peserta
Sejauh ini sudah ada 12 tim yang akan bertanding pada kelas baru ini, dari 12 tim tersebut akan ada 18 motor yang bersaing di trek balapan. Ke 18 motor tersebut diambil dari Tujuh Tim Independen MotoGP yang akan masing-masing menerima dua motor kemudian empat motor lagi akan disediakan untuk tim Moto2 dan Moto3 yang memilih bergabung ke MotoE.

Berikut adalah daftar lengkap pada pembalap yang akan bersaing di kejuaraan MotoE :
 Ada hal yang menarik dari kejuaraan ini karena dari 18 pembalap yang akan bersaing terdapat satu-satunya pembalap wanita yang bernama Maria Herrera yang berasal dari tim Angel Nieto Team. Maria sebelumya adalah pembalap dari kelas Moto3 dari team MH6 Team. Maria sendiri sudah mengikuti kejuaraan ini sejak tahun 2013. Kemudian ada lagi beberapa nama besar seperti Sete Gibernau yang merupakan peraih runner-up di ajang MotoGP sebanyak 2 kali. Kemudian ada juga Nicolas Terol, peraih Juara Dunia Moto3 di tahun 2011. Bahkan peraih Juara Dunia GP125 tahun 2008 Mike Di Meglio juga turut berpartisipasi pada ajang ini. Jangan lupakan sosok seorang Bradley Smith yang merupakan mantan pembalap MotoGP yang cukup terkenal bergabung dengan tim One Energy Racing.

Sebagai tambahan informasi setiap pembalap yang mengikuti ajang ini merupakan pembalap yang sudah memiliki pengalaman yang cukup banyak tentang dunia balap roda dua, tujuannya adalah agar tingkat persaingan yang diciptakan luar biasa mengingat ini adalah ajang kejuaraan balap motor listrik profesional pertama didunia.

3. Motor
Untuk ajang ini motor yang akan digunakan adalah motor yang disuplai oleh perusahaan Energica. Motor ini sendiri diberi nama Energica EgoGP yang menggunakan motor listrik magnet AC permanen serta dapat melesat dengan kecepatan 155mil/jam. Motor ini sendiri sampai saat ini masih terus dikembangkan sampai dengan tahun 2019 nanti. Energica sendiri adalah perusahaan motor asal negri Italia yang merupakan pabrik motor penghasil motor dengan kinerja performa yang tinggi.

Berikut Spesifikasi dari motor Energica EgoGP :
  • Kapasitas baterai sekitar 20 Kwh
  • Daya : hingga 120 Kw atau sekitar 160 Hp (Horse Power)
  • Kecepatan maksimum mencapai 270km/h
  • Menggunakan rem Brembo, suspensi Ohlins, dan roda Marchesini.
Sepeda motor dari setiap tim akan memiliki spesifikasi sama meskipun pada beberapa bagian seperti pegas,  pihak tim sendiri diizinkan untuk memilih sesuai dengan kebutuhan dari pada pembalap masing-masing tim.

Sepeda motor dari masing-masing tim akan disimpan bersama pada satu tempat bernama E-paddock dimana masing-masing tim akan memiliki tempat mereka sendiri.



Enel X sebagai partner resmi dari ajang ini untuk pengisian daya akan menggunakan metode pengisian daya mobile yang bernama JuiceRoll. JuiceRoll sendiri terdiri dari Semi Unit Mobile dan Unit Mobile untuk masing-masing Sepeda motor.

Semi Unit Mobile sendiri akan diletakkan pada E-paddock yang berfungsi untuk mengisi daya dari motor setelah dipakai per sesi balapan, sedangkan Unit Mobile akan di letakkan pada grid bersamaan dengan Sepeda motor yang digunakan untuk mengisi daya motor dan juga tekanan dari ban motor tersebut.

Untuk soal ban motor, Michelin yang akan bertindak sebagai sponsor utama dengan menyediakan satu set ban depan dan ban belakang licin serta satu set ban depan dan ban belakang khusus untuk trek hujan. Spesifikasi dari ban tersebut dapat berubah sesuai dengan trek yang akan dilintasi.

Motor ini sendiri sudah diuji coba oleh mantan pembalap MotoGP Loris Cappirosi, setelah ia melakukan beberapa percobaan dengan beberapa motor listrik yang berbeda akhirnya pihak MotoGP dan Loris Cappirosi sendiri memilih motor listrik asal pabrikan Energica yang layak digunakan.
Sebelumnya Loris sendiri mencoba menggunakan motor listrik Saroela SP7 dan motor listrik Lightning LS-218.


Sementara berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada tanggal 23-25 November kemarin Bradley Smith mengatakan bahwa pengalaman mengendarai motor listrik merupakan pengalaman yang cukup unik, meskipun bertenaga listrik dia mengatakan masih bisa merasakan putaran mesin layaknya motor biasa. Untuk soal transmisi Smith mengatakan bahwa sama saja dengan di MotoGP yang tidak menggunakan transmisi dan menggunakan engine brake yang biasa dilakukan tanpa mengubah gigi ke gigi rendah. Menurutnya pembalap hanya perlu mengendalikan motor saat masuk tikungan. Ungkapan yang sama juga dilontarkan oleh Matteo Ferrari, pembalap harus beradaptasi mengubah gaya berkendara mereka.