Geneva- Apa yang terbesit dipikiran Anda ketika mendengarkan kata Mobil Terbang? Tentu sangat asing bukan ? Sebuah hal yang sangat mustahil bagi umat manusia mewujudkan hal tersebut. Tapi jangan salah, hal itu mungkin saja bisa diwujudkan mengingat keadaan lalu lintas saat ini yang semakin padat, kemacetan dimana-mana dan jumlah kendaraan yang semakin banyak dari tahun ke tahun.
Berkat pengaruh film-film Hollywood, kita dapat mengimajinasikan kota masa depan yang lalu lintasnya diisi oleh mobil terbang. Khayalan ini tidak didasari oleh faktor keren saja, tetapi mobil terbang pada prinsipnya juga bisa menjadi salah satu solusi kemacetan.
Memiliki mobil terbang, sudah menjadi impian banyak orang selama beberapa dekade. Keinginan itulah yang membuat para produsen kendaraan, melakukan banyak eksperimen untuk bisa mewujudkan ide tersebut. Dari pola pemikiran semacam itu, produsen pesawat Airbus mengungkapkan konsep mobil terbang hasil kolaborasinya dengan Italdesign.
Jika sebelumnya Airbus dikenal sebagai pembuat pesawat terbang, namun mungkin saja dimasa mendatang Airbus juga akan dikenal sebagai salah satu produsen pembuat mobil terbang. Mobil terbang buatan Airbus ini dipamerkan pertama kali di Geneva Motor Show.
Bagi para pecinta otomotif, Geneva Motor Show jadi ajang yang paling ditunggu. Di pameran otomotif paling ditunggu-tunggu dan yang tertua di dunia ini menjadi gelanggang para produsen kendaraan untuk memamerkan produk dan teknologi paling mutakhir mereka.
Mobil terbang buatan Airbus dan Italdesign ini bernama Pop.Up, konsep dari mobil terbang ini seperti kapsul bongkar pasang yang dapat dipasang dengan drone untuk terbang atau dilepas layaknya mobil pada umumnya. Kedua mode sistem tersebut, baik mode terbang dan darat dikendalikan oleh elektrik dan autonomus alias tanpa supir.
Italdesign dan Airbus menyebut konsep ini sebagai kendaraan yang mengkolaborasikan industri penerbangan dan otomotif dengan mengandalkan motor listrik. Kendaraan ini bisa menawarkan cara baru mobilisasi masyarakat perkotaan pada 2030. Diprediksi kemacetan lalu lintas akan meningkat secara signifikan pada tahun 2030, tantangan inilah yang akhirnya melahirkan kendaraan otonom tersebut.
Pop.Up dibangun dengan menerapkan tiga konsep utama :
1. Sebuah platform kecerdasan buatan, berbasis pengalaman dari pengendara sehingga memungkinkan sistem memberikan alternatif-alternatif skenario perjalanan dan transportasi tanpa sentuhan.
2. Kendaraan ini dirancang dengan bentuk menyerupai kapsul yang bisa dikawinkan dengan dua modul penggerak listrik independen yang berfungsi untuk di darat dan udara. Bahkan kapsul juga bisa terintegrasi dengan jenis transportasi lain seperti kereta atau hyperloops.
3. Pop.Up juga memiliki sebuah modul antarmuka yang memungkinkan berdialog dengan pengguna secara virtual. Contohnya, kapsul bisa membaca kondisi emosi penumpang dan rekomendasi tempat.
"Keberhasilan dalam merancang dan menerapkan sebuah solusi yang mampu bekerja baik di udara maupun didarat, memerlukan refleksi bersama dari sektor penerbangan dan otomotif. Harus ada kolaborasi dengan pemerintah, untuk infrastruktur dan kerangka peraturannya. Italdesign merupakan mitra yang menarik bagi Airbus untuk proyek berkonsep unik ini," ujar Mathias Thomsen selaku General Manager Urban Air Mobility Airbus.
Italdesign dan Airbus sendiri mendesain Pop.Up berbentuk kapsul yang memiliki konfigurasi dua kursi. Kapsul itu dirancang fleksibel dan bisa diintegrasikan dengan sebuah modul yang memiliki empat roda untuk berfungsi layaknya mobil dan modul dengan empat lengan baling-baling seperti drone. Sama seperti helikopter, Pop.Up bisa terbang dan mendarat secara vertikal.
Konsep mobil ini akan dibuat seperti sistem rental, yaitu dapat booking & membayar lewat aplikasi smartphone. Nantinya sistem akan memberi tahu jalan mana yang paling murah dan cepat, lewat udara atau darat. Namun jika rutenya macet atau lokasi tujuan berada di gedung yang sudah memiliki fasilitas landasan maka baling-baling akan dipasangkan secara otomatis. Pop.Up hanya bisa lepas landas dan mendarat di tempat-tempat yang sudah dilengkapi fasilitas khusus.
Setelah penumpang mencapai tujuan, modul udara dan darat beserta dengan kapsulnya, dengan sendirinya kembali ke stasiun pengisian ulang baterai untuk menunggu penumpang berikutnya.
Kapsulnya dirancang dengan teknologi tinggi dan menggunakan rangka monokok berbahan serat karbon dengan panjang 2,5 meter, tinggi 1,4 meter, dan lebar 1,5 meter. Sementara Pop.Up yang berbasis listrik ini beroperasi secara otonomos, dia bisa menjemput dan mengantar penumpang di segala medan. Ada tiga bagian kendaraan, yakni sasis, kabin, dan baling-baling.
Modul daratnya pada dasarnya merupakan sasis beroda empat yang ditenagai oleh baterai. Modul udaranya disisi lain terlihat seperti drone raksasa, dengan total 8 baling-baling yang diposisikan sepasang demi sepasang dikeempat lengannya. Saat terbang, sasis tidak akan dibawa, melainkan hanya kabin saja. Sebagai pijakan saat mendarat, dibagian bawah kendaraan akan keluar dua kaki layaknya helikopter.
Pop.Up dapat menjelajah hingga 100 kilometer dalam kondisi baterai terisi penuh. Sistem pengoperasian ke tujuan sudah autopilot sehingga penumpang tidak perlu mengontrolnya. Terdapat layar besar di kaca depan yang bisa menyajikan berbagai informasi mengenai kondisi mobil, rute perjalanan, dan lokasi-lokasi tertentu, termasuk sebagai sarana hiburan.
Berikut adalah spesifikasi Pop.Up :
Kapsul Pop.Up
- Panjang : 2.647 mm
- Tinggi : 1.415 mm
- Lebar : 1.540 mm
- Kapasitas penumpang : 2
Modul Udara
- Panjang : 4.403 mm
- Tinggi : 847 mm
- Lebar : 5.000 mm
- Rotors : 4+4 n
- Diameter propeller : 1.780 mm
- Motors : 8
- Total power : 136 kW
- Power tiap motor : 17 kW
- Jarak jelajah (tanpa penumpang ) : 100 km
- Waktu pengisian baterai : 15 menit
- Total kapasitas baterai : 70.0 kWh
- Berat kotor maksimum : 600 kg
- Kecepatan maksimum : 100 km/h
Modul Darat
- Panjang : 3.115 mm
- Tinggi : 681 mm
- Lebar (depan/belakang) : 1.848/ 1.900 mm
- Overhang depan : 581 mm
- Overhang belakang : 534 mm
- Berat kotor : 200 kg
- Powertrain Electric
- Motorwheels 2 (Rear)
- Total Power : 60kW
- Waktu pengisian baterai : 15 menit
- Total kapasitas baterai : 15 kWh
- Top Speed : 100 km/h
Sebagai kendaraan masa depan, tentu saja sistem kemudi otomatis berbasis AI menjadi salah satu senjata andalan Mobil Terbang ini. Tidak hanya memahami beragam rute beserta alternatifnya, platform AI ini juga mampu mengenali penumpang beserta keinginanya masing-masing, dengan interaksi yang mengandalkan dialog dalam lingkungan virtual.
Untuk merealisasikan ide konsep mobil terbang Pop.Up ini, sepertinya Anda harus sabar menunggu terlebih dahulu. Sebab, Thomsen mengatakan teknologi ini benar-benar akan menjadi kenyataan sekitar lima hingga sepuluh tahun mendatang. Dikarenakan infrastruktur dan regulasi untuk mobil terbang ini masih belum siap diseluruh negara. Apalagi untuk terbang diatas kota yang sangat padat dan sibuk.
Airbus memprediksi Pop.Up akan menjadi tren alat transportasi dalam 10 atau 20 tahun mendatang. Pop.Up ini akan tersedia paling cepat pada tahun 2024 atau 2027.
0 comments:
Post a Comment